Kelurahan di Jakarta ini Rawan Tterjadi Konflik Sosial

ag-ZONA - Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta membuat Indeks Potensi Kerawanan Sosial (IPKS) pada 2013. Hasilnya, BPSmenyimpulkan ada 10 kelurahan di DKI Jakarta dan sekitarnya mengalami kerawanan masalah sosial, akibat faktor ketahanan sosial ibu kota terganggu.

"Kita melaporkan bahwa, kita akan memperingatkan 10 kelurahan yang paling rawan agar segera dicarikan solusi penanganan sesuai karakteristik tingkat kerawanannya," ujar Kepala BPS Nyoto Widodo di Balai Kota, Jakarta, Senin, (3/3).

Menurut dia, 10 kelurahan memiliki tingkat kerawanan tertinggi yakni Kampung Rawa 44,78 persen, Kali Baru 44,34 persen, Penjaringan 43,21 persen, Galur 43,11 persen, Kampung Melayu 41,87 persen, Ancol 40,00 persen, Tanah Tinggi 39,73 persen, Kartini 38,47 persen, Manggarai 37,66 persen dan Lagoa 37,45 persen.

Sedangkan 10 kelurahan terendah yakni Gambir 17,40 persen, Melawai 17,48 persen, Kelapa Gading Timur 18,97 persen, Tanjung Duren Selatan 19,35 persen, Grogol Utara 20,93 persen, Kelapa Gading Barat 20,97 persen, Roa Malaka 21,60 persen, Sunter Jaya 22,02 persen, Rawa Barat 22,33 persen dan Cikoko 22,70 persen.

"IPKS tertinggi dan terendah (tingkat kerawanan) merujuk pada 6 indikator, yaitu kemiskinan, lingkungan dan kesehatan, prasarana fisik, modal sosial, perekonomian dan keamanan, serta masalah ketertiban," ujarnya.

Dia berharap dari data ini, dapat dimanfaatkan sebagai peringatan dini untuk penanggulangan kerawanan sosial lebih lanjut. "Nanti kita akan mobilisasi aparat keamanan, intervensi program, evakuasi warga dan sosialisasi," ujarnya.

Sekadar diketahui, data IPKS ini dilaksanakan di DKI Jakarta dan terdiri dari 44 kecamatan dan 267 kelurahan. Metode pengumpulan data dilakukan dengan pendataan lengkap di setiap RW, kelurahan, dan Polsek.
Source : Merdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar